PADRIRESTAURANT – Jakarta, 11 Februari 2025 – Bulan Februari 2025 ini, umat Islam di seluruh dunia bersiap untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah, atau bertepatan dengan 11, 12, dan 13 Februari 2025. Puasa ini merupakan amalan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dilakukan setiap bulan.
Namun, kali ini muncul pertanyaan di kalangan umat Islam mengenai kebolehan menggabungkan niat puasa Ayyamul Bidh dengan puasa Nisfu Syaban, mengingat bulan Syaban akan tiba setelah Rajab dan hari Nisfu Syaban jatuh pada pertengahan bulan tersebut. Apakah niat kedua puasa sunnah ini dapat digabungkan?
Menjawab pertanyaan ini, para ulama menjelaskan bahwa menggabungkan niat untuk beberapa puasa sunnah dalam satu hari adalah suatu hal yang diperbolehkan dalam Islam. Ini dikenal sebagai “ta’addud an-niyyah” atau penggabungan niat. Dengan demikian, seorang muslim dapat berniat untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh sekaligus niat untuk puasa Nisfu Syaban ketika saatnya tiba.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa Nisfu Syaban sendiri jatuh pada pertengahan bulan Syaban, bukan bulan Rajab di mana Ayyamul Bidh Februari 2025 dilaksanakan. Oleh karena itu, penggabungan niat ini tidak berlaku untuk Ayyamul Bidh Februari, tetapi dapat dipertimbangkan ketika Nisfu Syaban dan Ayyamul Bidh berdekatan pada bulan Syaban.
Para ulama juga mengingatkan pentingnya memahami tujuan dan hikmah dari setiap puasa sunnah. Meskipun penggabungan niat diperbolehkan, hendaknya dilakukan dengan niat ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan dari setiap amalan.
Untuk memaksimalkan ibadah, disarankan agar umat Islam tetap melaksanakan puasa dengan niat yang jelas dan penuh kesadaran akan keutamaan setiap puasa sunnah. Dengan demikian, diharapkan dapat meraih pahala yang optimal dan meningkatkan kualitas spiritual.