PADRIRESTAURANT – Gunungkidul, 11 Februari 2025 – Sebuah insiden tragis terjadi di Pantai Drini, Gunungkidul, di mana 13 orang wisatawan terseret arus kuat yang dikenal sebagai rip current. Kejadian ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan tim penyelamat pantai, untuk meningkatkan kewaspadaan dan edukasi mengenai bahaya rip current.

Rip current adalah arus kuat yang bergerak menjauh dari pantai, sering kali tidak terlihat oleh mata telanjang. Arus ini dapat terbentuk di celah antara ombak yang pecah atau di daerah dengan perbedaan kontur dasar laut, dan dapat menyeret perenang ke laut lepas dalam waktu singkat. Kecepatan arus ini bisa mencapai 2,5 meter per detik, lebih cepat dari perenang profesional sekalipun.

Pada hari kejadian, para wisatawan sedang menikmati waktu mereka di pantai ketika tiba-tiba arus kuat ini datang dan menyeret mereka ke tengah laut. Tim SAR yang siaga di pantai segera bertindak cepat untuk menyelamatkan para korban. Berkat usaha keras dan koordinasi yang baik, semua wisatawan berhasil diselamatkan meskipun beberapa di antaranya mengalami syok dan kelelahan.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul segera bertindak dengan memasang papan peringatan tambahan dan melakukan sosialisasi kepada pengunjung pantai mengenai bahaya rip current. “Kami mengimbau para wisatawan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi arahan petugas pantai. Keselamatan adalah prioritas utama,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul.

Selain itu, edukasi mengenai cara menghadapi rip current juga disampaikan kepada masyarakat. Jika terjebak dalam arus ini, para perenang disarankan untuk tidak panik dan tidak melawan arus. Sebaliknya, berenanglah sejajar dengan garis pantai hingga keluar dari arus sebelum kembali ke tepi.

Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya kewaspadaan dan pengetahuan mengenai kondisi pantai yang dapat berubah sewaktu-waktu. Dengan pemahaman dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang.