PADRIRESTAURANT – Michael Oliver, salah satu wasit terkemuka di Liga Inggris, kembali menjadi pusat perhatian setelah sejumlah keputusan kontroversialnya dalam beberapa pertandingan penting. Keputusan-keputusan Oliver, terutama dalam pertandingan Derby Merseyside antara Everton dan Liverpool, memicu perdebatan luas dan kritik tajam dari penggemar, pemain, dan juga analis sepak bola.

Dalam laga yang berlangsung ketat tersebut, Oliver membuat beberapa keputusan yang dianggap keliru, termasuk memberikan kartu merah yang diperdebatkan dan tidak memberikan penalti dalam situasi yang kontroversial. Keputusan-keputusan ini mempengaruhi jalannya pertandingan dan menimbulkan pertanyaan serius tentang kualitas kepemimpinan wasit di liga.

Eks bos PGMOL (Professional Game Match Officials Limited), lembaga yang mengawasi wasit profesional di Inggris, menganggap bahwa ada kelemahan dalam penilaian dan pelatihan wasit saat ini. Beberapa mantan wasit dan pengamat sepak bola menekankan perlunya program pelatihan yang lebih baik dan penerapan teknologi yang lebih efektif untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan yang adil dan akurat.

Di media sosial, banyak penggemar yang menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kualitas wasit di Liga Inggris. Tagar #OliverOut sempat menjadi trending, menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap kinerja Oliver dan sistem wasit secara keseluruhan.

Meski demikian, ada juga yang membela Oliver, menyatakan bahwa tekanan dan ekspektasi tinggi dalam pertandingan besar sering kali membuat wasit berada dalam posisi sulit. Beberapa pihak menekankan pentingnya penggunaan Video Assistant Referee (VAR) yang lebih optimal untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang lebih tepat.

Kontroversi ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk reformasi dalam sistem perwasitan di Liga Inggris. Banyak yang berharap bahwa langkah-langkah perbaikan dapat segera diambil untuk memastikan integritas dan kualitas kompetisi tetap terjaga.