PADRIRESTAURANT – Pemakaman aktor senior Joshua Pandelaki dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada Minggu (8 Desember 2024) sore. Suasana duka menyelimuti keluarga dan para pelayat yang hadir. Jenazah Joshua sebelumnya disemayamkan di rumah duka RS Fatmawati sebelum dibawa ke TPU Menteng Pulo. Prosesi pemakaman diwarnai dengan doa-doa dan nyanyian pujian yang dipimpin oleh seorang pendeta.

Kondisi Kesehatan yang Memburuk

Joshua Pandelaki meninggal dunia pada usia 65 tahun setelah mengalami kondisi kesehatan yang serius. Ia didiagnosis menderita pneumonia, sebuah infeksi yang mempengaruhi paru-paru. Kondisi paru-parunya sangat parah, dengan hasil rontgen menunjukkan adanya kabut di area paru-parunya. Sebelum terdiagnosis pneumonia, Joshua sempat dirawat di RS Premier Bintaro karena masalah lambung. Namun, kondisinya semakin memburuk dalam beberapa hari ke depan, yang memaksa tim medis untuk memindahkannya ke rumah sakit lain untuk perawatan intensif yang lebih lanjut.

Permintaan Pulang dari Rumah Sakit

Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Joshua sempat meminta untuk pulang ke rumah. Keluarga, dengan mempertimbangkan permintaannya, membawanya pulang meskipun kondisi kesehatannya belum sepenuhnya stabil. Namun, setelah dua hari menjalani perawatan di rumah, kondisi Joshua justru semakin memburuk. Melihat keadaan tersebut, keluarga segera membawanya kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih optimal.

Dua Kali Koma dan Henti Jantung

Joshua mengalami dua kali koma sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Keluarga yang setia mendampingi menyatakan bahwa kondisi kesehatannya semakin memburuk sejak Sabtu dini hari. Pada pukul 12.42 WIB, dokter mengonfirmasi bahwa Joshua telah meninggal dunia akibat henti jantung. Kepergiannya menjadi pukulan berat bagi keluarga yang sebelumnya hanya mengira bahwa ia mengalami masalah kesehatan lambung.

Kenangan dan Kesedihan Keluarga

Anak Joshua, Fadhila, mengungkapkan betapa dalam duka yang dirasakan keluarga. “Beliau sakit paru-paru karena flek yang ada di dalam tubuhnya. Beliau sakit di rumah sakit. Beliau sempat dua kali mengalami koma dan sempat juga berhenti jantung,” kata Fadhila. Ia juga menyebutkan bahwa Joshua memiliki riwayat penyakit gerd. Keluarga cukup terkejut dengan meninggalnya Joshua Pandelaki, biasanya ia hanya memeriksakan kondisi lambung ke rumah sakit.

Sepupu Joshua, Debra, juga merasa sangat kehilangan. “Saya merasa kehilangan karena sudah merasa seperti kakak sendiri. Almarhum sangat baik dan selalu menopang di keluarga sebagai pendoa kepada saya dan adik saya. Jadi saya benar-benar merasakan duka yang mendalam. Mohon doakan saja,” ucap Debra.

Warisan dan Kenangan

Joshua Pandelaki adalah aktor serba bisa yang telah membintangi banyak film sukses seperti “Heart”, “Garuda di Dadaku 2”, dan “3 Srikandi”. Karyanya tidak hanya dikenang di layar lebar tetapi juga melalui kontribusinya di panggung teater. Kepergian Joshua meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang, tetapi juga menyisakan warisan berupa karya-karya yang akan terus hidup dalam ingatan para penikmat seni.

Pemakaman Bersama Ibunya

Joshua dimakamkan dalam satu liang lahad yang sama dengan ibunya. Suasana saat pemakaman berlangsung sangat emosional, dipenuhi dengan rasa duka yang mendalam dari keluarga dan kerabat yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Kesimpulan

Kepergian Joshua Pandelaki meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan penggemar setianya. Meskipun ia telah pergi, kenangan tentang dedikasi dan karya-karyanya akan terus hidup dalam ingatan banyak orang. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk melewati masa-masa sulit ini.