PADRIRESTAURANT – Serak Gulo adalah tradisi turun-temurun yang dijalankan oleh warga Muslim keturunan India di Kota Padang. Tradisi ini digelar setiap tanggal 1 Jumadil Akhir dalam penanggalan hijriyah dan diyakini sebagai simbol rasa syukur umat Muslim keturunan India atas rezeki yang diterima sepanjang tahun.

Sejarah dan Makna Tradisi

Serak Gulo, yang berarti “tabur gula,” merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh komunitas Muslim keturunan India. Tradisi ini dilakukan untuk memperingati hari wafatnya ulama asal India, yaitu Shaul Hamid, dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu tokoh penyebar Islam di India. Tradisi ini melibatkan pembagian gula pasir putih yang dibungkus dalam kain perca berwarna-warni kepada setiap orang yang hadir. Gula-gula tersebut tidak hanya dibagikan secara acak, tetapi juga dilemparkan ke udara sebagai simbol kebahagiaan dan rezeki yang melimpah.

Pelaksanaan dan Partisipasi Masyarakat

Tradisi Serak Gulo diselenggarakan oleh Perkumpulan Keluarga Muhammadan (PKM) dan dilaksanakan di depan Masjid Muhammadan di Pasar Batipuh, Kecamatan Padang Selatan. Gula yang digunakan dalam tradisi ini dikumpulkan dari sumbangan masyarakat keturunan India, baik yang tinggal di Kota Padang maupun di luar kota. Pada saat ini, tradisi ini telah menjadi salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui secara nasional.

Dampak Sosial dan Budaya

Serak Gulo tidak hanya menjadi simbol rasa syukur, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara warga keturunan India Muslim di Padang. Tradisi ini juga mencerminkan keberagaman budaya di Kota Padang, di mana berbagai etnis hidup berdampingan dengan harmonis. Selain itu, tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata yang menarik ribuan warga untuk berpartisipasi dan menyaksikan acara yang penuh warna dan sukacita.

Penutup

Serak Gulo adalah warisan budaya yang penuh makna dan nilai-nilai luhur. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas komunitas Muslim keturunan India di Padang, tetapi juga menjadi simbol keberagaman dan toleransi di Indonesia. Dengan diakuinya tradisi ini sebagai warisan budaya tak benda, Serak Gulo diharapkan dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.