PADRIRESTAURANT – Ketegangan politik di Filipina semakin memanas sejak terpilihnya Ferdinand Marcos Jr. sebagai Presiden dan Sara Duterte sebagai Wapres pada tahun 2022. Hubungan antara kedua tokoh ini telah menjadi pusat perhatian media dan masyarakat Filipina, terutama setelah Sara Duterte mengundurkan diri dari kabinet Presiden Marcos pada tahun 2024. Ketegangan ini tidak hanya mencerminkan perbedaan ideologi dan kebijakan, tetapi juga berpotensi mengarah ke konflik yang lebih serius, termasuk ancaman pembunuhan.

Sara Duterte, putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, terpilih sebagai Wapres Filipina pada tahun 2022. Pada saat yang sama, Ferdinand Marcos Jr., putra mantan Presiden Ferdinand Marcos Sr., terpilih sebagai Presiden Filipina. Kedua tokoh ini awalnya bekerja sama dalam kampanye pemerintahan, namun hubungan mereka mulai memburuk sejak awal masa jabatan Marcos Jr.

Perbedaan Ideologi dan Kebijakan:

  • Sara Duterte dikenal dengan kebijakan pro-China dan fokus pada pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil. Sementara itu, Marcos Jr. lebih menekankan pada hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan reformasi ekonomi yang lebih liberal.
  • Ketegangan ini semakin memburuk ketika Marcos Jr. mengubah beberapa kebijakan yang diadopsi oleh pemerintahan Duterte, termasuk kebijakan terhadap China dan pendekatan terhadap masalah keamanan nasionaL.
  1. Krisis Kepercayaan:Sara Duterte mengundurkan diri dari kabinet Marcos Jr. pada tahun 2024, menyatakan bahwa dia tidak lagi dapat bekerja sama dengan Marcos Jr. Keputusan ini diikuti oleh serangkaian pernyataan dari kedua belah pihak yang menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidakpuasan yang mendalam.

Aksi Politik dan Medsos:

    • Sara Duterte sering menggunakan media sosial untuk mengkritik kebijakan pemerintah Marcos Jr., sementara Marcos Jr. juga tidak segan-segan untuk membalas kritik tersebut. Aksi ini semakin memperburuk hubungan antara keduanya dan memicu spekulasi tentang konflik yang lebih serius.

Ketegangan antara Sara Duterte dan Marcos Jr. mencapai puncak ketika muncul laporan tentang ancaman pembunuhan terhadap Sara Duterte. Laporan ini bermula dari serangkaian insiden yang menunjukkan adanya upaya untuk mengganggu keamanan Sara Duterte, termasuk ancaman yang diterima oleh stafnya dan peningkatan pengawasan keamanan di sekitar tempat tinggalnya.

  1. Insiden-Insiden yang Memicu Ketakutan:
    • Beberapa staf Sara Duterte menerima ancaman melalui telepon dan media sosial, yang menunjukkan adanya upaya untuk mengganggu keamanan WapreS.
    • Peningkatan pengawasan keamanan di sekitar tempat tinggal Sara Duterte juga menunjukkan adanya kekhawatiran serius tentang potensi ancaman terhadap dirinyA.
  2. Reaksi Pemerintah dan Masyarakat:
    • Pemerintah Marcos Jr. menanggapi insiden ini dengan meningkatkan keamanan di sekitar Sara Duterte dan menyelidiki sumber ancaman tersebuT.
    • Masyarakat Filipina juga mengecam ketegangan ini dan meminta kedua tokoh untuk bekerja sama demi kepentingan negara.

Ketegangan antara Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Wapres Sara Duterte telah mencapai titik yang sangat serius, dengan adanya ancaman pembunuhan yang mengancam keamanan Sara Duterte. Meskipun pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menangani situasi ini, ketegangan politik di Filipina tetap menjadi isu yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Harapan tetap ada bahwa kedua tokoh ini dapat menemukan jalan tengah dan bekerja sama untuk kepentingan rakyat Filipina.