padrirestaurant.net

padrirestaurant.net – Tanggal 18 Juni 2024 menandai satu tahun tragedi kecelakaan kapal selam Titan yang melakukan perjalanan menuju lokasi reruntuhan Titanic sebelum mengalami ledakan yang mengakibatkan kematian seluruh awaknya. Penyebab kecelakaan ini masih dalam penyelidikan intensif.

Pada 18 Juni 2023, Titan yang dioperasikan oleh OceanGate Expeditions, memulai ekspedisinya ke kedalaman Samudera Atlantik untuk mengunjungi wrak kapal Titanic, kapal yang terkenal tenggelam pada tahun 1912 setelah bertabrakan dengan gunung es dalam pelayaran perdananya dari Inggris ke New York, membawa korban jiwa sekitar 1.500 orang.

Titan merupakan salah satu dari hanya lima kapal selam di dunia yang dapat mencapai kedalaman sekitar 3.800 meter dimana Titanic berada. Tragisnya, kapal selam ini kehilangan kontak beberapa jam setelah memulai penyelaman, dan beberapa hari kemudian, Penjaga Pantai AS menyatakan bahwa semua penumpangnya, termasuk Kapten Hamish Harding, Shahzada Dawood dan putranya Suleman, peneliti Titanic Paul-Henri Nargeolet, serta CEO OceanGate Stockton Rush, telah meninggal dunia.

Penemuan puing Titan dan sisa-sisa manusia oleh robot bawah laut di dekat lokasi Titanic menjadi saksi bisu tragedi tersebut. Satu tahun berlalu, tetapi investigasi terhadap penyebab kecelakaan tersebut masih berlangsung.

“The Titan Marine Board of Investigation (MBI) masih berada dalam fase pengumpulan bukti dan informasi relevan,” ungkap US Coast Guard dalam sebuah pernyataan terbaru. “Kami belum dapat memproyeksikan tanggal penyelesaian penyelidikan ini. Tahap akhir dari fase investigasi ini akan mencakup sebuah dengar pendapat publik, yang akan kami umumkan paling tidak 60 hari sebelumnya,” tambah mereka.

Penyelidikan oleh MBI dilaporkan sebagai sebuah proses yang kompleks dan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. “Kami berkolaborasi dengan mitra domestik dan internasional untuk memastikan bahwa kami memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai insiden ini,” kata Jason Neubauer, kepala MBI.

Berbagai teori telah diajukan mengenai penyebab kecelakaan, termasuk spekulasi bahwa Titan meledak karena gagal menahan tekanan laut dalam. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai desain dan kepatuhan kapal terhadap standar teknis yang diperlukan untuk ekspedisi laut dalam.