PADRIRESTAURANT – Hujan deras yang mengguyur Surabaya pada Selasa, 24 Desember 2024, menyebabkan banjir di beberapa kawasan dan membuat arus lalu lintas tersendat. Banjir dengan ketinggian sekitar lutut orang dewasa terjadi di Jalan Hayam Wuruk dan Adityawarman, serta di Jalan Mayjend Sungkono. Akibatnya, banyak kendaraan, baik motor maupun mobil, mogok dan menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi Jalan dan Kendaraan
Pengendara motor dan mobil mengalami kesulitan besar saat melintasi jalan yang tergenang banjir. Salah satu pengendara motor, Hendry, mengaku kesal karena motornya mogok setelah terjebak banjir. “Ya mangkel (kesal), Mas, sudah macet, motor mogok kena banjir. Tadi saya kira cuma semata kaki, pas nekat nerabas ternyata sampai bawah jok motor,” ujarnya1. Hal serupa dialami oleh Lila Sugiati, yang pulang terlambat karena mobil suaminya terjebak macet dan banjir di Wonokromo.
Ade Resty, seorang warga Surabaya, juga mengalami kesulitan pulang ke tempat kosnya di Jalan Nginden Intan Timur. “Tadi enggak bisa balik aku habis pulang kerja. Lewat Jalan Medokan Semampir itu banjir, terus nyoba dari Jalan MERR juga malah banjir sepaha,” katanya4. Sementara itu, Esti Widyana nekat menerobos banjir di Jalan Jemursari dengan harapan tidak ada genangan di jalan lain, namun dia menemui air yang setinggi betis.
Penyebab Banjir
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi sejak pukul 15.30 WIB menyebabkan banjir di beberapa kawasan, terutama di Surabaya Selatan. “Ini baru sejarah yang terjadi di kota Surabaya sampai tingginya 185 cm. Karena aliran airnya tidak bisa masuk ke sungai besar, seperti di Kali Surabaya dan di kali Jagir, karena sudah meluap,” ujarnya3. Eri juga menyebutkan bahwa hujan hari itu rata di Surabaya dan paling parah di kawasan Selatan, dengan ketinggian air rata-rata 185 cm di beberapa rumah pompa.
Dampak Banjir
Banjir tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga membuat warga kesulitan mengakses jalan dan pulang ke rumah. Beberapa pengendara sepeda motor memaksa menerobos banjir, namun sebagian besar sepeda motor mereka mogok di tengah jalan4. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan properti warga. “Banjirnya lumayan parah, motor saya juga mogok,” ujar Fena, salah satu pengendara yang terjebak banjir di Jalan Layang Waru.
Tanggapan Pemerintah
Wali Kota Eri Cahyadi berharap Surabaya tidak sampai seperti daerah tetangga yang banjir sampai lebih dari satu hari. “Alhamdulillah ketika sekarang hujannya sudah mulai reda, kali Suroboyo Sungai Jagir-nya sudah mulai mengalir dan turun sedikit, maka sungai-sungai yang tadinya tidak bisa masuk ke sungai Jagir dan sungai Surabaya sekarang sudah bisa masuk,” ujarnya3. Pemerintah kota juga menggunakan mobil-mobil PMK untuk mempercepat penyedotan air banjir di jalan.
Kesimpulan
Banjir di Surabaya pada 24 Desember 2024 menyebabkan kemacetan dan mogoknya banyak kendaraan, membuat warga kesulitan pulang dan mengakses jalan. Penyebab utama banjir adalah hujan deras yang menyebabkan sungai meluap dan tidak bisa menampung air lagi. Pemerintah kota berupaya untuk mempercepat penanganan banjir dengan menggunakan mobil-mobil PMK dan berharap banjir tidak berlangsung lama.