padrirestaurant.net – Sebuah pesawat komersial tujuan London jatuh di kawasan permukiman padat tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, India barat. Tragedi ini terjadi pada Senin pagi, 10 Juni 2025. Pesawat membawa lebih dari 300 penumpang dan awak. Setidaknya 290 orang dikhawatirkan tewas. Kecelakaan ini menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan dalam sejarah India. Namun, di tengah reruntuhan, sebuah keajaiban muncul. Seorang penumpang muda bernama Vishwash Kumar Ramesh berhasil selamat dari maut, dan ia duduk di kursi 11A.
Kisah Vishwash Kumar Ramesh yang Menggetarkan
Vishwash Kumar Ramesh adalah seorang insinyur perangkat lunak berusia 24 tahun yang hendak menghadiri konferensi teknologi di London. Ketika pesawat mengudara, Vishwash sempat melihat kilatan api dari salah satu mesin. Beberapa detik kemudian, pesawat kehilangan ketinggian secara drastis dan menghantam deretan rumah di bawahnya. Tubuh Vishwash terlempar dari bagian tengah pesawat. Semak-semak dan bangunan kecil di sekitar lokasi meredam benturan yang dialaminya. Ia berhasil bangkit dengan luka parah namun masih sadar sepenuhnya.
Kursi 11A: Simbol Harapan dari Reruntuhan
Kursi 11A berada di bagian sayap depan kabin ekonomi. Posisi ini biasanya berisiko tinggi saat kecelakaan. Namun, kali ini justru menyelamatkan nyawa Vishwash. Tim penyelamat menemukan kursinya terbelah dua, sementara tubuh Vishwash berada beberapa meter jauhnya. Para ahli meyakini arah benturan, kecepatan pesawat, dan struktur bangunan di bawah mempengaruhi keselamatannya. Banyak orang kini menyebut kursi itu sebagai simbol harapan dalam tragedi besar.
Perjuangan Pulih dari Trauma dan Luka
Setelah penyelamat mengevakuasi Vishwash, tim medis membawanya ke rumah sakit utama Ahmedabad. Ia menderita luka bakar ringan, cedera tulang belakang, dan trauma psikologis. Tim dokter dan ahli kesehatan mental bekerja siang malam untuk menstabilkan kondisinya. Keluarganya terbang dari Bangalore untuk mendampinginya. Vishwash tidak hanya berjuang mengatasi rasa sakit fisik, tetapi juga menghadapi duka karena kehilangan puluhan rekan dan penumpang lain yang tidak seberuntung dirinya.
Kesaksian yang Menginspirasi Banyak Orang
Setelah kondisi fisiknya membaik, Vishwash mulai berbicara kepada media. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada petugas penyelamat dan tenaga medis. Dalam setiap wawancara, Vishwash menekankan pentingnya keamanan penerbangan dan kesiapan penumpang. Ia mendorong maskapai untuk memperbaiki standar keselamatan dan meminta publik untuk tetap tenang dan waspada saat menghadapi situasi darurat.
Kehidupan Baru Seorang Penyintas
Kini, Vishwash menjalani hidup dengan tekad baru. Ia tidak hanya selamat bonus new member, tetapi juga memilih untuk berbagi pelajaran dari pengalamannya. Dia terlibat dalam kampanye edukasi tentang keselamatan penerbangan dan rutin mengunjungi sekolah serta universitas. Kursi 11A kini bukan sekadar tempat duduk, melainkan lambang kekuatan, keberanian, dan harapan yang hidup dalam diri satu penyintas luar biasa.