PADRIRESTAURANT – Ritual mandi suci Kumbh Mela, yang dinantikan umat Hindu di India, berubah menjadi tragedi setelah insiden berdesakan menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai puluhan lainnya pada dini hari Rabu (29/1/2025)12. Festival keagamaan terbesar di dunia ini, yang diadakan setiap 12 tahun sekali, kali ini berlangsung di Prayagraj, Uttar Pradesh, dan diperkirakan akan menarik hingga 100 juta peziarah3.

Insiden Berdesakan

Insiden berdesakan terjadi saat ribuan peziarah berkumpul untuk ritual mandi suci Mauni Amavasya, salah satu puncak acara Kumbh Mela. Gelombang besar peziarah baru tiba sekitar pukul 01.30 dini hari, memadati jalan-jalan sempit menuju Sangam Ghat4. “Sangat ramai sampai saya merasa akan mati lemas. Saya tidak mengerti apa yang terjadi,” kata salah satu korban selamat, Somi Devi5.

Kondisi di Lapangan

Kerumunan massa saling berdesakan sekitar pukul 04.00 pagi di tiga area berbeda di pertemuan sungai di kota Prayagraj, tempat tersuci untuk mandi ritual6. “Beberapa orang mengalami luka-luka dan telah dibawa ke rumah sakit setelah sebuah pembatas runtuh di Sangam [pertemuan sungai]. Kami masih belum memiliki jumlah pasti korban luka,” kata seorang pejabat yang dikutip oleh media tersebut7.

Kesaksian Korban

Kaikeyi Devi, yang melakukan perjalanan dari negara bagian Bihar bersama suaminya untuk menghadiri Kumbh Mela, kehilangan suaminya dalam insiden tersebut. “Dia terseret dalam kekacauan dan kami mulai menangis. ‘Bebaskan dia! Biarkan dia! Kami di sini!’. . . tetapi dia tidak pernah [kembali],” kata Devi kepada kantor berita Reuters saat dia menunggu di luar kamar mayat di kota Prayagraj untuk mengambil jenazah suaminya8.

Tak hanya Devi, Taposh Roy pun merasakan hal yang sama. Ia datang dari negara bagian Assam bersama saudara laki-lakinya saat kecelakaan itu. “Saat saudaranya terinjak, tak ada bantuan medis yang didapatnya. Dia hanya terbaring di sana untuk waktu yang lama karena tidak ada ambulans yang membawanya ke rumah sakit. Kami memohon kepada polisi dengan mengatakan bahwa kami akan menggendongnya sendiri tetapi mereka menyuruh kami untuk menunggu. Ketika dia dibawa oleh polisi, kami tidak dapat pergi bersamanya,” kata Roy kepada surat kabar Indian Express9.

Respons Pihak Berwenang

Sejak insiden itu, pihak berwenang telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di festival tersebut dan juga telah melarang kendaraan memasuki area mela hingga 4 Februari. Hari mandi suci berikutnya adalah pada hari Senin, ketika festival tersebut diperkirakan akan disaksikan oleh banyak orang10.

Sejarah Kelam Penyerbuan di Kumbh Mela

Tragedi penyerbuan bukanlah hal baru di Kumbh Mela. The New York Times mencatat bahwa insiden serupa telah terjadi pada tahun 1840, 1906, 1954, dan 198611. Pada tahun 1954, lebih dari 400 orang tewas dalam insiden berdesakan di Kumbh Mela, menjadikannya salah satu bencana kerumunan terburuk dalam sejarah12.

Kesimpulan

Insiden berdesakan di Kumbh Mela 2025 mengingatkan kita akan pentingnya manajemen kerumunan yang baik dalam acara-acara besar. Meskipun ritual mandi suci ini memiliki makna spiritual yang dalam bagi umat Hindu, keselamatan dan keamanan para peziarah harus menjadi prioritas utama. Pihak berwenang perlu belajar dari insiden ini dan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

Dengan koordinasi yang lebih baik dan penggunaan teknologi canggih, diharapkan Kumbh Mela dapat terus menjadi tempat pemurnian jiwa tanpa harus diwarnai oleh tragedi yang menyedihkan.